Public speaking metode Hypnosis

Mengenal ilmu

Hypnosis

Sahabat, sekarang kita akan membahas topik dasar Hypnosis atau lebih di kenal awam dengan sebutan Hipnotis, apa yang ada dipikiran kamu jika mendengar kata itu?. Tertidur tanpa sadar, ilmu gendam atau sirep (termasuk spiritual), kejahatan penipuan atau sebuah pertunjukkan di televisi? Itu yang beredar di masyarakat luas, sedikit ada benarnya. Tapi ilmu Hypnosis lebih dari itu, ia adalah ilmu pengetahuan yang bisa di jabarkan secara ilmiah termasuk dalam bagian ilmu psikologi yang banyak sekali manfaatnya. Penasaran? Mari kita cari tahu.

Apakah sebenarnya yang di sebut Hypnosis itu?

Banyak orang mendefinisikan hypnosis sebagai kondisi “tidur”, tetapi bisa diberikan perintah dan dikendalikan oleh si penghipnotis. Ada juga yang mendefinisikan sebagai kondisi “dibawah pengaruh” seseorang yang ahli hypnosis, dimana pikiran orang yang terhipnotis berjalan sesuai dengan perintah sang ahli hipnotis. Nah, apakah Hypnosis itu sebenarnya secara ilmiah? Ada beberapa definisi hypnosis yang sering dialami dalam kehidupan sehari hari, bersifat ilmiah dan menggambarkan apa itu hypnosis secara detail kondisinya. Mari kita simak:

1. Komunikasi

Hypnosis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dikenal oleh manusia dan dilakukan secara sadar maupun tidak sadar, dengan mengucapkan kata–kata, mengganti pemikiran seseorang ke hal yang baru atau berbeda dari sebelumnya dan menanamkan kondisi tertentu pada diri seseorang. Kondisi yang muncul dari poses ini dapat berupa kondisi mental keseharian (PD, termotivasi, terinspirasi, bersemangat, berani, pantang menyerah, dll) ataupun kondisi “aneh & lucu” (yang biasanya dilakukan untuk keperluan show/entertainment).

2. Pengubahan Kondisi Mental

Hypnosis merupakan sebuah proses ketika kita masuk ke dalam pikiran kita sendiri mengakses ingatan, imajinasi, pengertian/pemahaman, kepercayaan, dan lain sebagainya yang melibatkan fokus secara internal (bukan pada hal–hal di luar diri kita). Dalam hal ini, kita menggunakan kata–kata sugesti yang disusun secara khusus (penyusunan kata–kata secara khusus dan mengikuti pola tertentu, yang dapat mempengaruhi pola neuro system di dalam otak kita). Sugesti ini mampu “mengajak” kita untuk lebih “masuk” dan memperdulikan apa yang terjadi didalam pikiran kita, sehingga kita mampu mengaksesnya secara lebih baik.

3. Perubahan Orientasi

Segala hal yang terjadi di sekeliling kita merupakan sebuah peristiwa yang sangat berbeda terjadinya di dalam pikiran kita. Maksudnya? Ketika kita memandang, merasakan, mendengar dan menganalisa sebuah kejadian diluar diri kita, sehingga kita memiliki persepsi di dalam kepala kita, maka sebenarnya yang terjadi adalah kita baru saja menciptakan sebuah peristiwa dalam pikiran kita, yang belum tentu sama dengan peristiwa sesungguhnya. Inilah yang kita sebut sebagai persepsi. Dalam kondisi hypnotic trance, kita tidak lagi terkondisi (berorientasi) pada peristiwa di luar diri kita, tetapi lebih berorientasi pada kenyataan yang dikondisikan dalam pikiran kita (subyektif, disesuaikan dengan sugesti yang mengalir).

4. Keadaan Yang Sangat Sugestif

Hypnotic trance, merupakan kondisi responsive yang terjadi secara otomatis atas perintah otak kita sendiri, yang merupakan respon dari sugesti secara sadar. Kesadaran dalam kondisi trance dapat dispesifikasikan sebagai penerimaan ide–ide secara intens. Kondisi trance ini hanya dapat muncul ketika pikiran analitis kita membiarkan pikiran mengekspresikan berbagai ide dan sugesti yang muncul, selama kondisi yang bersifat terbuka ini.

5. Penangkapan Yang Intens (cepat)

Kondisi hypnosis dari pengamatan orang–orang disekitar, seolah–olah merupakan kondisi ketika kita tertidur, walaupun bagi yang telah mengalami kondisi hypnosis ini merupakan peningkatan keadaan pengendalian diri (self control), fokus dengan kekuatan pikiran kita. Hilangnya orientasi sesaat dan perasaan terdisorientasi terhadap kondisi diluar diri sesuai dengan kebutuhan ketika pikiran kita sedang berkonsentrasi ke dalam diri.

6. Kondisi Fokus Yang Tinggi

Hypnosis merupakan kondisi yang dalam dan konsentrasi sangat baik. Dalam fenomena yang terjadi pada fikiran dan fisik, kita mampu untuk masuk kedalam kondisi trance, misalnya : kita berada dalam suatu tempat, tetapi sebenarnya kita sedang memikirkan hal lain dan seolah–olah pikiran dan diri kita tidak lagi berada ditempat tersebut. Hal ini muncul secara alami ketika kita masuk kedalam sebuah pekerjaan (yang kita kerjakan sepenuh hati), mendengarkan kata–kata dan cerita seorang pembicara yang hebat, masuk dalam cerita sebuah film atau novel dan masih banyak lagi yang lainnya. Apapun yang mampu menarik perhatian kita, memukau hati kita, merupakan kondisi hypnosis. Kapan pun kita masuk ke dalam pikiran kita sendiri untuk mengakses berbagai hal didalamnya, seperti gambar, suara, sensasi dan lain sebagainya, berarti kita telah bergeser dari kesadaran di luar diri kita menjadi ke dalam diri kita.

7. Bekerja Dengan Berbagai Ide (biasanya diluar kesadaran pikiran sadar)

Saat kondisi hypnosis, kita bekerja dalam salah satu bagian dari pikiran kita yang sering kali kita sebut sebagai pikiran bawah sadar. Hal ini memungkinkan kita untuk memaksimalkan penerimaan potensi pada diri kita (baik fisik maupun system syaraf kita) untuk berbagai hal, seperti belajar, pengendalian rasa sakit, pengembangan diri (fisik dan mental) dan lain sebagainya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top